Tuesday, November 15, 2011

Karaeng Galesong Kehujanan di Ngantang; Koleksi Foto

Dokumentasi foto makam Karaeng Galesong di Kecamatan Ngantang, kabupaten Malang. Hari itu (15 November 2011) kebetulan ada keperluan akademik di Ngantang, tepatnya di desa Waturejo yang jaraknya tidak jauh dari Makam. Akhirnya saya memastikan niat untuk singgah.

Suasana sore itu, mungkin sekitar jam 4, sangat romantis. Hujan yang deras baru saja berlalu, hanya tanah dan rumput basah yang disisakannya, suasana seperti ini membuat perasaan lebih tenang dan damai, suara bising dari kendaraan yang biasanya lalu-lalang di jalan sebelah (sekitar 50 meter) atau jalur Malang-Kediri, nyaris tak terdengar, hanya rintik air yang jatuh dari rimbunan daun yang memayungi makam.

Setelah beberapa saat mengambil gambar, hujan kembali menyerbu, tapi tidar deras. Hujan tersebut nyaris seperti gerimis (hanya lebih 2 kali lipat saja). Aih, suasananya makin damai.

Berikut koleksi foto yang saya dapatkan di makam.

Makam Karaeng Galesong :
Makam Karaeng Galesong di Ngantang. Baca catatan perjalananku saat pertama kali mengunjungi makam ini. Karaeng Galesong Mungkin Kesepian

Nama di prasasti :
Nama Karaeng Galesong tertulis dengan warna emas di prasasti. tertulis disana : KARAENG GALESONG TUMENANGA RI TAPPA'NA yang berarti Karaeng galesong yang gugur dalam mempertahankan keyakinannya/pendiriannya.

Kutipan Al-Qur'an :
Kutipan Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 154 di prasasti. Arti ayat ini adalah : Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Kata hidup pada terjemahan ayat di atas menurut para mufassirin adalah hidup dalam alam lain yang bukan alam kita ini. Dimana mereka mendapatkan kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan kehidupan di alam itu.

Lumut di batu :
Musim basah membuat lumut hidup gembira, tampak lumut menghijau di batu yang tersusun menandai makam Karaeng Galesong

Bentuk makam :
Makam Karaeng Galesong dengan bentuk persegi empat (sama sisi), berbeda dengan makam lainnya di dalam kompleks yang berbentuk persegi panjang sebagaimana biasanya. dari bentuk makam ini, banyak orang memahami bahwa makam sang Raja menunjukkan bahwa dia dikubur hidup-hidup, yang lainnya menilai bahwa bentuk persegi empat tersebut menunjukkan filosofi hidup orang Makassar yakni Sulapa Appa

Suasana Makam :
Suasana kompleks makam, tanah dan rumput terlihat basah setelah diguyur hujan, pemandangan tampak segar. Kompleks makam dibatasi oleh batu bata yang disusun serta pagar besi di bagian terluarnya. Ukuran batu bata yang digunakan sebagai pagar pembatas berbentuk persegi empat dan lebih besar dari ukuran bata biasanya

Hindari Kemusyrikan :
Sebuah vehicle yang terdapat di dalam kompleks makam bertuliskan:
"INGAT" INI TEMPAT YG SUCI, Hindari kemusyrikan.

Menatap prasasti 1 :
Seeokor katak dengan posisi seperti menatap prasasti makam.

Menatap Prasasti 2 :
Si katak tetap tenang dalam posisinya.

4 komentar:

ikadaengtene@gmail.com said...

Nice photos tu my dear

Unknown said...

saya suka....

terimakasih...

semoga ber manfaat....

bleedingmascara said...

Thank you so much
telah memposting gambar makam kakek saya!!!

Anonymous said...

Hormat sepenuhnya kepada para Pejuang yang membela negara dan bangsanya.

Post a Comment

Jangan lupa meninggalkan komentar ya.... (Tolong jgn berkomentar sebagai Anonymous)

 

Alternative Road Copyright © 2012 -- Template was edited by Cheng Prudjung -- Powered by Blogger