Monday, November 15, 2010

Beranilah

Entah apa yang mendasari seruan yang menjadi judul catatan ini "Beranilah". Saya hanya terus terbayang akan kata itu, Berani.

"Jika kau adalah penakut, paling tidak katakanlah berani untuk dirimu sendiri". Demikian sebuah pesan imajinatif masuk dalam ideku hingga memaksaku menuliskan catatan tentang keberanian. Saya tidak punya kisah tentang keberanian yang baik untuk diceritakan, ditulisakan dalam catatan ini, aku tidak bisa mengingat dengan terang. Cuma, yang perlu disadari adalah, untuk apa keberanian?.

Kukatakan, ini pendapat personal, keberanian adalah kunci utama. Jika kita menganggap bahwa buku adalah jendela pengetahuan, ilmu adalah kunci memasuki dunia bebas, maka keberanian adalah kunci ituma dari gerbang megah pengetahuan. Kita musti membangun ponsadi keberanian sebelum mendekat pada pengetahuan, pada ilmu.

Karena kehebatan ilmu, daya tarik yang luar biasa, akan membawa kita pada suatu kuasa akal pikiran, dimana keteguhan karaktek menjadi penyeimbangnya. Jika kita mencintai pengetahuan, maka kita harus berdiri di atas keberanian. Pengetahuan dan Ilmu itu menyeramkan, ngeri.

Apa itu keberanian?
Saya tidak mengerti sebenarnya, yang pokok keberanian adalah bubungan kekuatan untuk bertahan dan melawan, kita menggunakan keberanian untuk bertahan dikala sebuah daya tarik memaksa kita, jangan ikuti, jangan menerimanya begitu saja, gunakan keberanian untuk membungkarnya.

Keberanian untuk melawan adalah sebuah kuasa mental dan fikiran, dia harus dijalankan dengan kendali rasio, bahwa yang kita lawan adalah kebenaran, bukan kesalahan. Kenapa kebenaran? karena dalam kebenaran itulah kesalahan menjamur. Mari kita bongkar.

Paling tidak kita memiliki keingina untuk menjadi berani, bukan pada pikiran, bukan pada kata dan perbuatan, tapi dalam ketakutan.

1 komentar:

Anonymous said...

Keberanian berarti mau untuk keluar dari lingkaran kenyamanan kita....
kenapa harus ada kata keberanian?
karena ada kata ketakutan
Hal yang menyebabkan ketakutan menyebabkan istilah keberanian tersebut muncul.
Benar tentang uraian diatas bahwa keberanian harus berdasarkan rasio...
karena tanpa rasio maka keberanian akan menjadi tindakan yang membabi buta

Post a Comment

Jangan lupa meninggalkan komentar ya.... (Tolong jgn berkomentar sebagai Anonymous)

 

Alternative Road Copyright © 2012 -- Template was edited by Cheng Prudjung -- Powered by Blogger