Saya kurang mendata, bagaimana industry film mulai maju dari segi wacana, bukan sekadar persoalan sinematografi maupun video effect nya. Saya kurang mendata bagaimana industry film mulai mengambangkan wacana yang lebih kekinian, ketika film (kecuali film Indonesia) yang kita tonton mempertontonkan kulit hitam dan kulit putih.
Kita bisa menyadi berbagai hal bagaimanan pemeran atau bintang film yang terdiri dari dua ras yang sangat berbeda 500 derajat, hitam dan putih tampil dalam sebuah film. Saya ingin memperhatikan bagaimana film mulai mamasuki babak baru menyangkut warna kulit, dari hitam putih menjadi semakin pluralistik.
Saya lupa beberapa film yang saya tonton, dimana pemeran dalam film tersebut terdiri dari berbagai ras, umumnya film yang merepresentasikan simbolisasi seperti adalah film produksi Amerika.
Film yang terakhir saya tonton adalah The Expendable (2010) yang disutradarai oleh silvester stallone, sebuah film action yang sangat menarik, para pemerannya adalah representasi beeberapa ras yang ada di dunia. Silahkan nonton sendiri filmnya, bagi anda yang senang mnonton film, bisa mempertaruhkan hipotesa saya bahwa wacana film (umumnya produksi amerika) semakin menampilkan kesan multikulturnya, amerika membangun wacana globalisasi melalui industry film, dimana actor papan atas dari sebbuah negeri tertentu dipertemukan untuk mewujudkan sebuah suasana bahwa apapun Negara dan ras kita, selama kepentingan kita sama, kita bisa bekerjasama.
Catatan ini hipotetik saja, karena catatan ini terinspirasi setelah menonton film yang telah saya sampaikan judulnya, tersebut di atas. Film tersebut mengantarkan kesan yang sama pada beberapa film lainnya yang saya tonton dan terkait dengan wacana keterlibatan berbagai raas dalam satu film, keterlibatan ini bukan atas dasar interaksi antara penjahat dan pahlawan, melainkan suatu kerjasama beberapa pahlawann atau seorang pahlawan yang mendapatkan dukungan dari teman-temannya yang berbeda latar belakang atau multikultur.
Apakah amerika berusaha membangun kesan bahwa mereka menjunjung tinggi pluralism dan mnunjukkan mereka bahwa demikianlah suatu bentuk demukratisasi dalam sebuah film. Dimana ,latar belakang (profil) para pemerannya menentukan sebuah factor halus dalam sebuah film, yaitu wacana.
Kita bisa menyadi berbagai hal bagaimanan pemeran atau bintang film yang terdiri dari dua ras yang sangat berbeda 500 derajat, hitam dan putih tampil dalam sebuah film. Saya ingin memperhatikan bagaimana film mulai mamasuki babak baru menyangkut warna kulit, dari hitam putih menjadi semakin pluralistik.
Saya lupa beberapa film yang saya tonton, dimana pemeran dalam film tersebut terdiri dari berbagai ras, umumnya film yang merepresentasikan simbolisasi seperti adalah film produksi Amerika.
Film yang terakhir saya tonton adalah The Expendable (2010) yang disutradarai oleh silvester stallone, sebuah film action yang sangat menarik, para pemerannya adalah representasi beeberapa ras yang ada di dunia. Silahkan nonton sendiri filmnya, bagi anda yang senang mnonton film, bisa mempertaruhkan hipotesa saya bahwa wacana film (umumnya produksi amerika) semakin menampilkan kesan multikulturnya, amerika membangun wacana globalisasi melalui industry film, dimana actor papan atas dari sebbuah negeri tertentu dipertemukan untuk mewujudkan sebuah suasana bahwa apapun Negara dan ras kita, selama kepentingan kita sama, kita bisa bekerjasama.
Catatan ini hipotetik saja, karena catatan ini terinspirasi setelah menonton film yang telah saya sampaikan judulnya, tersebut di atas. Film tersebut mengantarkan kesan yang sama pada beberapa film lainnya yang saya tonton dan terkait dengan wacana keterlibatan berbagai raas dalam satu film, keterlibatan ini bukan atas dasar interaksi antara penjahat dan pahlawan, melainkan suatu kerjasama beberapa pahlawann atau seorang pahlawan yang mendapatkan dukungan dari teman-temannya yang berbeda latar belakang atau multikultur.
Apakah amerika berusaha membangun kesan bahwa mereka menjunjung tinggi pluralism dan mnunjukkan mereka bahwa demikianlah suatu bentuk demukratisasi dalam sebuah film. Dimana ,latar belakang (profil) para pemerannya menentukan sebuah factor halus dalam sebuah film, yaitu wacana.
0 komentar:
Post a Comment
Jangan lupa meninggalkan komentar ya.... (Tolong jgn berkomentar sebagai Anonymous)