Monday, November 7, 2011

Peta Metodologi dalam Riset Audiens

Peta metodologi ini dibutuhkan untuk pilihan pendekatan atau pilihan paradigma penelitiannya. Misalnya pendekatan apakah yang akan digunakan, kualitatif atau kuantitatif?. Lalu Paradigma apakah yang sesuai dengan persoalannya (dan pendekatan yang digunakan): klasik/positivistik, paradigma kritis, atau paradigma konstruksionis?. Jika menggunakan paradigma klasik, pendekatan yang sesuai adalah pendekatan kuantitatif sementara jika paradigmanya paradigma kritis, juga paradigma konstruksionis, pendekatan yang dituntut adalah pendekatan kualitatif.

Berikut ini tabelisasi peta metodologi Riset Audiens:

PERBEDAAN ANTARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM RISET AUDIENS

No.
Dimensi
Kuantitatif
Kualitatif
1.
Permasalahan
Seberapa ….
Bagaimana …./Mengapa ….
2.
Tujuan Riset

Untuk mengetahui ….

untuk mengungkap ideology, kesadaran semu, dsb
3.
Posisi Teori
Untuk Diuji secara empiris
Partner diskusi (sbg guiden) dlm analisis
4.
Metode
Survey, Longitudinal, Quasi Experiment
Etnografi, Reception Study, FGD, Fenomenologi, dsb
5.
Tipe Riset
Deskriptif, Explanatory, Evaluatif
Interpretatif

6.
Desain (judul, permasalahan, teori, fokus riset, populasi&sampl, pengumpulan & analisis data)
Ditetapkan dari awal

Terbuka peluang untuk berubah/berkembang

7.
Kriteria Sampel
Probability
Non Probability
8.
Pengump. Data
Kuesioner
Dept Interview, Observasi
9.
Analisis Data
Statistical, Tekstual
Non Statistical, Kontekstual
10.
Perspektif
Etik, Obyektif
Emik, Subyektif

Untuk mengoptimalkan kelengkapan pemahaman sebagai bekal keahlian dalam riset, perlu juga menengok perbedaan antar masing-masing paradigma dalam aspek-aspek ontologis, epistemologis, aksiologis dan metodologisnya.

PERBEDAAN ASPEK ONTOLOGIS

Paradigma Klasik
Paradigma Kritis
Prdgm. Konstruktifis
Ada realitas yang “nyata” yg diatur oleh kaedah-kaedah tertentu yang berlaku universal meski kebenaran pengetahuan tentang itu cuma bisa diperoleh secara probabilistik.
Realitas yang teramati hanyalah realitas semu (virtual reality) yang telah terbentuk oleh proses sejarah, kekuatan social, budaya, ekonomi-politik.
Realitas merupakan konstruksi social. Kebenaran suatu realitas bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku social yang diriset.

PERBEDAAN ASPEK EPISTEMOLOGI

Paradigma Klasik
Paradigma Kritis
Pardgm. Konstruktifis
Ada realitas obyektif, realitas yang eksternal di luar pikiran peneliti. Peneliti harus membuat sejauh mungkin jarak antara diri dan obyek yang diteliti.
Hubungan antara peneliti dan realitas yang diteliti dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Pemahaman tentang suatu realitas merupakan value mediated findings.
Pemahaman tentang suatu realitas atau temuan penelitian merupakan hasil interaksi antara peneliti dan yang diteliti.

PERBEDAAN ASPEK AKSIOLOGI

Paradigma Klasik
Paradigma Kritis
Pardgm. Konstruktifis
Nilai, etika dan pilihan   moral harus berada diluar proses riset.
Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari riset.
Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari riset
Peneliti berperan sebagai disinterested scientis.
Peneliti menempatkan diri sebagai transformative intellectual, advocate or activist.
Peneliti sebagai fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku social yang diriset
Tujuan Riset: eksplanasi, prediksi, kontrol.
Tujuan Riset: kritik sosial, transformasi, emansipasi, social empowerment.
Tujuan Riset: rekonstruksi realitas sosial secara dialektik antara peneliti dan yang diteliti.

PERBEDAAN ASPEK METODOLOGIS

Paradigma Klasik
Paradigma Kritis
Pardgm. Konstruktifis
Pengujian hipotesis dalam struktur hypothetico-deductive melalui metode survey dengan analisis kuantitatif.


Kriteria Mutu Riset:
Objectivity, validity & reliability.
Utamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multi-level analysis melalui penempatan diri sebagai aktivis dlm transformasi sosial.

Kriteria Mutu Riset:
Sejauhmana riset mampu memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi-politik.
Mengupayakan empati dan interaksi dinamis antara peneliti dan subyek untuk merekonstruksi realitas yg diteliti melalui dept interview & observasi.

Kriteria Mutu Riset:
Authenticity & reflectivity, sejauhmana temuan merupakan refleksi otentik dari realitas yang dihayati para pelaku sosial yang diriset.


Contoh-contoh judul riset:
Paradigma Klasik:
  • Korelasi antara Tingkat Pendidikan dan Pilihan Program Televisi
  • Korelasi antara Latarbelakang Pekerjaan Audiens dan Pilihan Jenis Isue Berita 
(Metode Survey)  

Paradigma Kritis:
  • Ideologi di balik Praktik Konsumsi Tayangan Musical Show di Televisi 
  • Ideologi di balik Praktik Konsumsi Majalah Perempuan di Kalangan Perempuan Muda Kelas Menengah 
(Metode Reception Study)

Paradigma Konstruktivis:
  • Ibu Rumahtangga dan Opera Sabun di Televisi (Studi di Kampung X Kota Y) 
  • Menonton Tayangan Program Talkshow di Televisi (Studi di Kalangan Mahasiswa Ilmu Politik Unair) 
(Metode Etnografi atau Fenomenologi)

0 komentar:

Post a Comment

Jangan lupa meninggalkan komentar ya.... (Tolong jgn berkomentar sebagai Anonymous)

 

Alternative Road Copyright © 2012 -- Template was edited by Cheng Prudjung -- Powered by Blogger